Sabtu, 20 Agustus 2011

Ketawa part 2

Bersyukur Atas Kemerdekaan Indonesia

Kita harus bersyukur merdeka tahun 45. Semangat 45 terdengar "gagah". Coba tahun '69. Semangat 69 terdengar "Menggagahi".

Kita bersyukur lagi, merdeka tgl 17 Agustus. Semua serba merah putih. Coba 14 Februari, pasti serba merah jambu.

Masih terus bersyukur, proklamator Republik Indonesia bernama Ahmad Soekarno. Kalo Ahmad Dhani, itu Republik Cinta.

Bersyukur merdeka 17/8/45. Burung Garuda jadi gagah. Coba 1/1/45, bulu sayap & ekornya cuma sehelai.

Bersyukur lagi warna bendera kita Merah Putih. Coba warna Ungu, lagu kebangsaan berubah jadi Demi Waktu.


Lomba Nyanyi Tujubelasan

Di suatu kampung ada peserta ikut lomba nyanyi lagu Hari Kemerdekaan. Dengan semangat dia mulai menyanyi:

"Enam belas Agustus tahun empat lima ..."

Juri : "Bapak, salah itu ... Ulangi !"

Peserta mulai lagi:

"Enam belas Agustus tahun empat lima ..."

Juri : "Masih salah ... Ini kesempatan terakhir!"

Peserta lomba: "Saya ndak salah pak, sampian dengar saya nyanyi dulu"

Akhirnya juri serius mendengarkan,

"Enam belas Agustus tahun empat lima... BESOKNYA hari Kemerdekaan kita ..."
 

Gagal Masuk Angkatan Laut

Seorang calon taruna tentara angkatan laut kesal karena tidak lolos ujian masuk. Dia kemudian melakukan komplain kepada panitia seleksi. Ia merasa harus diterima sebagai taruna Angkatan Laut karena kecerdasan dan kondisi fisiknya yang kuat.

"Pak, mengapa saya tidak bisa diterima disini?!!" Tanya calon taruna dengan muka cemberut.

"Kamu tidak lolos ujian renang!!!" Kata ketua panitia dengan nada tinggi.

Dengan nada yang sama kerasnya calon taruna itu menjawab,

"Bapak jangan seperti itu dong, teman saya mendaftar jadi Taruna Angkatan Udara tetap diterima walau dia ngga bisa terbang. Cari alasan yang jelas dong Pak!!!"
 

Mencari Ayam yang Lebih Besar

Seorang wanita memilih ayam beku di sebuah swalayan, tapi tidak bisa menemukan satu yang cukup besar bagi keluarganya.

Dia bertanya pelayan, "Apakah ini ayam ini bisa lebih besar?"

Pelayan itu menjawab, "Maaf bu, tidak bisa, karena mereka sudah mati."
 

Bernagkat Ke Kantor Lari

Bobi: "Min, dengan apa kau berangkat ke kantor?"
Amin: "Lari."
Bobi: "Wah, hebat sekali. Nggak takut terlambat?"
Amin: "Nggak. Cuma, aku sering dimarahi kondektur. Katanya, 'Di dalam bus kota dilarang lari-lari!'"
 

Membeli Liontin untuk Kekasih

Seorang laki-laki membeli sebuah liontin yang mahal di sebuah toko perhiasan. "Apakah Anda ingin mengukir nama kekasih di liontin ini, Pak?"

Lelaki tersebut kemudian berpikir sejenak, dan kemudian berkata,

"Jangan, cukup diukir seperti ini saja: 'Untuk satu-satunya orang yang sangat kucintai'. Dengan cara itu, jika seumpama kami putus, dan dia melemparkan kepadaku ketika sedang marahan, aku bisa memakainya kembali."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar